Diabetes Distress : Atasi dengan Four Be !

Pernahkah sobat mendengar istilah Diabetes Distress? Terasa asing ya? Tapi ternyata hal ini hampir dialami oleh hampir 50% diabetesi lho! Selain kesehatan fisik, masalah psikologis merupakan faktor yang rentan mengalami gangguan. Dampak psikologis itu dikenal dengan diabetes distress, suatu keadaan terjadinya penurunan motivasi terhadap perawatan diri yang dapat menghambat jalannya terapi. Hal ini dipicu oleh penurunan kemampuan fisik, perubahan gaya hidup dan tuntutan terapi pengobatan yang belum dapat diadaptasi oleh diabetesi dengan baik. Perilaku seperti merasa kurang percaya diri, munculnya rasa kurang berharga, sering merasa sedih, mudah marah, sering melamun dan insomia, dapat menjadi tanda bahwa diabetesi mulai merasa lelah secara emosional. Dampaknya tentu akan mempengaruhi proses manajemen pola hidup diabetesi seperti. 1) Ketidakpatuhan terhadap diet, penurunan aktivitas fisik, dan konsumsi pengobatan. 2) Kecemasan terhadap komplikasi diabetes yang lebih buruk. 3) Keraguan terhadap kemampuan dan kualitas dari fasilitas kesehatan. 4) Ketidakpuasaan dan kurangnya rasa akan dukungan sosial. Eits.. tapi tidak perlu khawatir, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan membantu diabetesi mengatasi Diabetes Distress, yaitu dengan Four Be! Lets be a….. 1) Good Listener! Jadilah pendengar yang baik saat diabetesi mengungkapkan perasaannya. 2) Patient Hero ! Berikan bantuan dalam memudahkan diabetesi dalam menjalani terapi. 3) Warm Family ! Ciptakan dan ajak keluarga dalam terapi termasuk saat konsultasi. 4) Safety Guard! Bantu komunikasi dengan tenaga kesehatan dalam penyampaian keluhan, askses informasi dan edukasi kesehatan. Rasa empati serta komunikasi adalah komponen utama dalam manajemen ini. Tugas kita sebagai tenaga kesehatan maupun orang terdekat adalah memberi dukungan dan motivasi agar diabetesi dapat menerima keadaannya secara bertahap dan menjalani terapi sebaik mungkin. Namun apabila damapak psikologis berlangsung terus menerus dan menghambat aktivitas sehari-hari, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi lengsung kepada tenaga kesehatan profesional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top